Isu hidupnya lembaga bredel dalam legislasi pers nasional kembali menghantui insan pers Indonesia. Beberapa kalangan mengaku telah menerima draft perubahan UU Pers yang di dalamnya konon antara lain memuat pengaturan mengenai bredel. Ketakutan akan kembalinya rezim otoriter yang menaburkan kritik dan membudayakan sensor, pembungkaman, serta pembutatulian warga kembali menyeruak. Tidak heran wacana yang hendak dimunculkannya kembali dibredel dalam pembaruan hukum pers yang sebenarnya masih dalam tataran isu menimbulkan gelombang penolakan.
Boleh dikata tidak ada satu pun insan pers dan pegiat hak atas kebebasan informasi di negeri ini yang mau lembaga bredel dihidupkan kembali. Eksisnya lembaga bredel dikhawatirkan memberi peluang bagi kekuasaan untuk secara diskredit menghentikan operasi lembaga pers jika dianggap merongrong kewibawaan pemerintah. Pertanyaan mendasar yang layak dikemukakan adalah sejauh mana kekhawatiran akan kembalinya lembaga bredel harus diterima khususnya di era keterbukaan ini? Yang jelas, isu munculnya bredel di era kebebasan pers akan ditolak karena akan menghambat kreativitas insan pers.

1.    Pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraf pertama adalah ...

Jumat, 08 November 2013

Alamat Blog RESURRECTION

1. Kimia (ABSEN 1-5)
 aisyahnoer.blogspot.com
pejantantangguh20.blogspot.com
arinimila.blogspot.com
andrechoiru.blogspot.com
desitaevasilawana05.blogspot.com


2. FISIKA(6-10)
ayukusuma8.blogspot.com
dianarist.blogspot.com
elinadwi.blogspot.com

3. BIOLOGI
fatmatri.blogspot.com
kangmasman.blogspot.com
gigihsuryanto13.blogspot.com
rohmaindah.blogspot.com


4. MATEMATIKA
safruty.blogspot.com
khoirotunnisak19.blogspot.com
khodiyah.blogspot.com
khusnul1903.blogspot.com

5. Bahasa Indonesia
lofitasari23.blogspot.com
lilarozzyasih.blogspot.com
lufitanisa.blogspot.com
kikiputrasangpemimpi.blogspot.com
palupi98.blogspot.com

6.bAHASA INGGRIS
ceritayazin.blogspot.com
sabtarieka.blogspot.com
riskhilathifah.blogspot.com
vickywulan.blogspot.com
aditn.blogspot.com
zahrakhomar.blogspot.com
 riza29.blogspot.com

Selasa, 22 Oktober 2013

AKU ADALAH KAMU Oleh Ani Puspasari

Senyummu adalah semangatku,,,
Karena jiwaku telah menyatu dengan jiwamu...
Tangismu adalah lukaku,,,
Karena kaulah bagian dari hidupku...
Tawamu adalah bahagiaku,,,
Karena kaulah pelangi di hatiku...

DIRIMU YANG SATU Oleh CGM

Andai kau tahu
Apa isi hatiku ini ?
Apa yang ku rasakan saat ini ?

Jika kau bisa merasakan
Ku mohon... balas rasa ini !
Ku mohon ungkapkan rasa yang ada di hati mu !

BERHARAP CINTA Oleh Andi Setiawan

Sekali ku memandang wajahmu
Penuh cahaya yang menyilaukan mataku
Inginku menutup mata
Memalingkan pandanganku dari wajahmu
Tapi . . . . .
Tak kuasa ku memalingkan pandanganku

Bahasa Indonesia kelas XII

1. Membedakan antara Fakta dan opini
Laporan merupakan segala sesuatu yang dilaporkan yang berwujud berita atau informasi. Hal yang dilaporkan biasa berupa kegiatan atau pengamatan. Laporan biasa berbentuk laporan lisan ataupun laporan tertulis.
Laporan harus disusun secara sistematis, singkat, jelas, dan menggunakan bahasa yang komunikaif.
Pada pelajaran ini kamu akan berlatih membedakan informasi berupa fakta dengan opini atau pendapat.
Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada dan benar-benar terjadi, sedangkan opini atau pendapat adalah buah pemikiran (perkiraan) seseorang tentang sesuatu.
2. Menemukan Ide Pokok Artikel Melalui Membaca Intensif
Membaca merupakan kegiatan yang memberikan banyak manfaat. Dengan membaca kamu akan memperleh pengetahuan dan memperluas wawasan. Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja selama kita berminat untuk membaca. Apa yang telah kamu baca hari ini artikel di surat kabar, buku, atau novel? Dapatkah kamu ceritakan informasi atau isi teks yang telah kamu baca? Pada intinya, membaca dilakukan untuk memperleh informasi penting. Informasi penting tersebut disebut ide pokok. Untuk itu, setiap kali membaca, temukan ide pokok yang terdapat dalam teks yang dibaca

Senin, 30 September 2013

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII SMA


Kegiatan Belajar 1: MENDENGARKAN BIDANG BAHASA

A. Fakta dan Opini
Fakta adalah hal yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada, terjadi dan ada buktinya. Misalnya : ada benda, orang, waktu, tempat, peristiwa, jumlahnya, atau dapat menjawab pertayaan dengan kata Tanya apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
Contoh : “Tirakatan Budaya” adalah acara yang diadakan oleh para seniman dan budayawan menjelang detik pergantian abad-20, di Kompleks Taman Budaya Jawa Tengah, Solo 12 Desember 2000

MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII JURUSAN IPA DAN IPS

1. MENDENGARKAN MATERI BAHASA

Kompetensi Dasar:
Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan
Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran

Indikator:
Mencatat pokok-pokok isi laporan
Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat)
Menentukan kalimat yang berupa fakta
Menentukan kalimat yang berupa opini
Mengemukakan kritik isi laporan
Memberikan saran untuk perbaikan laporan
Mengemukakan kritik isi laporan
Memberikan saran untuk perbaikan laporan

Materi:
laporan kegiatan OSIS
laporan kegiatan ekstrakurikuler
laporan perjalanan (studi wisata ke Bali)

MATERI KELAS X

A.      Mendengarkan
1.       Menanggapi isi berita
Pokok isi berita, yaitu tema, pelaku, waktu , tempat, sebab, dan urutan terjadinya peristiwa. Setelah menentukan pokok isi berita, tanggapi isi berita dengan cara :
a)      Tanggapan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan
b)      Tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah
c)       Tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain
d)       Tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat
e)      Tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan
2.       Mengindentifikasi unsur sastra
Unsur sastra meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik seperti :  tema, latar, alur, konflik, tokoh, penokohan, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa, sedangkan unsur ekstrinsik cerita merupakan unsur yang membangun cerita dari luar, seperti riwayat hidup pribadi pengarang, kehidupan masyarakat tempat karya sastra diciptakan, dan nilai-nilai yang mendukung  terbentuknya karya sastra.
3.       Mengidentifikasi unsur-unsur puisi
Unsur intrinsik puisi meliputi, tema, amanat, latar, nada dan suasana, sudut pandang, majas, sajak/rima, dan pesan, sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi unsur psikologi, politik, sosial, agama, sejarah, filsafat, maupun ideologi.
4.       Mengungkapkan isi dan makna suatu puisi
Untuk mengapresiasikan isi puisi, kita perlu memahami beberapa unsur, seperti makna, tema, dan pesan dalam puisi. Ada beberapa langkah untuk memahami makna puisi, yaitu:
·      Menemukan kata kunci dalam setiap baris atau larik
·      Menguraikan bait puisi ke dalam bentuk prosa atau parafrasa
·      Menafsirkan makna kata
·      Mengaitkan isi puisi dengan kehidupan nyata

Senin, 23 September 2013

Bahasa Indonesia kelas XI


1. MEMBACAKAN BERITA

Membacakan berita dapat menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi sang pembaca dan pendengarnya jika pembacaan dilakukan dengan baik. Untuk dapat menjadi pembaca berita yang baik perlu berlatih:
1. lafal dan pengucapan yang jelas;
2. intonasi yang benar;
3. sikap yang benar.
Dalam menyampaikan berita, intonasi dapat menimbulkan bermacam arti. Keras lambatnya suara atau pengubahan nada, dan cepat lambatnya pembacaan dapat digunakan sebagai penegasan, peralihan waktu, perubahan suasana, maupun perenungan.
Dalam membacakan berita hendaknya diutamakan pelafalan yang tepat.
Gerak-gerik terbatas pada gerak tangan, lengan atau kepala. Segala gerak tersebut lebih banyak bersifat mengisyaratkan (bernilai sugestif) dan jangan berlebihan. Untuk menimbulkan suasana khusus yang diperlukan dalam pembacaan, suara lebih efektif dengan didukung oleh ekspresi wajah. Air muka (mimik) dan alunan suara yang pas lebih efektif untuk meningkatkan suasana. Senyum atau kerutan kening juga dapat membantu penafsiran teks.
Perhatikan pula kontak pandangan Anda dengan pendengar (penonton), terutama bila membacakan berita melalui media televisi atau kontak langsung dengan pendengarnya.Jadi, membaca berita adalah menyampaikan suatu informasi atau berita melalui membaca teks berita dengan lafal, intonasi, dan sikap secara benar